Selasa, 05 Januari 2010

SKRIPSI OLAHRAGA ( 1 )

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Sepak bola merupakan olahraga paling populer di dunia dan permainan mendunia hampir semua negara di Eropa, America selatan, Asia, dan Afrika. Dikenal secara internasional sebagai ”Soccer”, olahraga ini seakan telah menjadi bahasa persatuan bagi berbagai bangsa sedunia dengan berbagai latar belakang sejarah dan budaya, sebagai alat pemersatu dunia yang sanggup melampui batas-batas perbedaan politik, etnik dan agama.

Daya tarik sepak bola secara umum sebenarnya bukan lantaran olahraga ini mudah dimainkan. Tetapi, karena sepak bola lebih banyak menunutut keterampilan pemain di bandingkan olahraga lain. Dengan keterampilan yang dimilikinya, seorang pemain dituntut bermain bagus, mampu menghadapi tekanan-tekanan yang terjadi dalam pertandingan di atas lapangan dengan waktu yang terbatas, belum kelelahan fisik dan lawan tanding yang tangguh. Pengetahuan tentang taktik dan strategi karena sangat penting. Kesiagapan pemain dalam mengambil keputusan harusnya diuji terus-menerus karena pemain dituntut memiliki kepekaan yang tinggi terhadap perubahan-perubahan situasi yang amat sering terjadi sepajang permainan. Meskipun dalam permainan sepak bola tidak ditentukan berat atau ukuran pemain secara khusus, semua pemain harus memiliki tingkat kebugaran yang tinggi. Di lapangan, pemain dituntut berlari terus-menerus selama pertandingan berlangsung. Tantangan fisik dan mental yang dihadapi pemain benar-benar luar biasa.keberhasilan tim dan individu dalam bermain pada akhirnya bergantung sepenuhnya pada kemampuan pemain dalam menghadapi tantangan – tantangan yang ada.kemampuan demikian tentunya sangat perlu dikembangkan.
Mereka yang turut mempopulerkan pemain sepak bola ini bukan tidak mungkin karena bakat latihan – latihan keras dan seriusnya dalam berbagai aspek. Salah satunya adalah latihan zig – zag yang nantinya sangat membantu mereka bergerak dengan lincah, cepat, dan berkelit dari penyergapan lawan. Agar dapat melakukan semua itu dengan baik dan berhasil seorang pemain bola hendaklah melakukannya dengan tekun dan serius. Dengan semakin meluasnya perkembangan dunia olahraga, dan seiring dengan kemajuan IPTEK dewasa ini, maka semakin komplek pula factor – factor penunjang untuk mencapai tingkat prestasi yang tinggi dan cabang olahraga tertentu, terutama cabang olahraga sepakbola. Untuk mencapai prestasi dalam setiap cabang olahraga, tentu mempunyai standar-standar kriteria latihan–latihan terhadap cabang olahraga yang ditekuni, sehingga di dalam pembinaan dan pengembangan atlet nantinya tidak menimbulkan perasaan bosan dan jenuh terhadap program latihan yang diberikan terhadap atlet itu sendiri.
Dari uraian dan penjelasan tersebut, maka dalam hal ini penulis mengemukakan bahwa latihan zig – zag tidak boleh disampingkan, bahwa harus menjadi perhatian utama dalam membina atlit untukk mencapai prestasi yang lebih baik terutama sekali dalam cabang olahraga sepakbola sebab apabila hal ini dibiarkan maka prestasi atlit bisa menjadi turun. Mengingat pentingnya unsur keterampilan dalam pemain sepakbola khususnya dalam mengiring bola, maka perlu diteliti tentang latihan lari zig – zag dan dampaknya terhadap peningkatan keterampilan mengiring bola. Untuk itu peneliti ini mengangkat judul “ Pengaruh latihan lari zig–zag terhadap keterampilan menggiring bola pada pemain PS Bima Sakti Lawata Mataram Tahun 2008-2009 “.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, penulis mengambil sebuah rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu” Apakah ada pengaruh latihan lari zig–zag terhadap keterampilan menggiring bola pada pemain PS Bima Sakti Lawata Mataram Tahun 2008-2009”.

C. Tujuan Penelitian
Setiap kegiatan yang di lakukan oleh seseorang sudah tentu mempunyai tujuan, dengan tujuan itu akan menjadi pedoman dalam kelangsungan dari kegiatan penelitian yang dilakukan, berdasarkan rumusan masalah di atas maka penelitian ini bertujuan: “Untuk mengetahui apakah ada pengaruh latihan lari zig–zag terhadap keterampilan menggiring bola pada pemain PS Bima Sakti Lawata Mataram Tahun 2008-2009”.

D. Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan Teoritis
Kegunaan teoritis adalah kegunaan bagi ilmuan. Untuk itu kegunaan teoritis penelitian ini adalah :
a. Diharapkan informasi yang digali bermanfaat bagi ilmuan dibidang olahraga untuk dapat mengembangkan konsep dasar dalam rangka meningkatkan prestasi olahraga terutama dalam cabang olahraga sepakbola.
b. Bagi penelitian lain diharapkan terangsang untuk meneliti secara mendalam tentang masalah yang berhubungan dengan cabang olahraga sepakbola yang belum terjangkau dalam penelitian.
2. Kegunaan Praktis
Kegunaan praktis adalah kegunaan bagi pelaksana. Diharapkan informasi yang telah diperoleh dalam penelitian ini dapat menjadi tambahan informasi bagi Pembina dan pelatihan olahraga sepak bola khususnya dalam PS Bima Sakti Lawata Mataram.

E. Hipotesis Penelitian
Pada umumnya setiap penelitian menggunakan hipotesis demikian juga terhadap peneliitian ini. Sebelum mengemukakan hipotesis tersebut ada baiknya di jelaskan dalam arti dan peranan hipotesis dalam penelitian.
Untuk mengemukakan pengertian hipotesis penyusun menggaris bawahi beberapa penjelasan pengertian hipotesis seperti : Hipotesis adalah suatu jawaban atau dugaan yang dianggap benar, kemungkinannya untuk menjadi jawaban yang benar (Surakhmat, 1998). Sedangkan pendapat lain hipotesis adalah pernyataan tentang suatu hal yang bersifat yang belum dibuktikan kebenaran secara empiris (Nasution, 2004). Ahli lain yang mengatakan hipotesis adalah jawaban sementara yang kebenaran yang akan dibuktikan dalam penelitian tersebut (Soekidji, 2002)
Berdasarkan asumsi penelitian dan kajian pustaka, maka yang dimaksud dengan hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang akan diteliti secara teoritis dianggap paling tinggi tingkat kebenarannya.
1. Hipotesis Alternatif (Ha) yaitu hipotesis yang menyatakan ada pengaruh atau adanya perbedaan antara dua variabel.
2. Hipotesis Nihil (Ho) yaitu hipotesis yang mengatakan tidak ada pengaruh antara dua variable. (Arikunto,2002).
Berdasarkan hal tersebut diatas maka penulis mengajukan hipotesis alternative yang berbunyi “Ada pengaruh latihan lari zig-zag terhadap keterampilan menggiring bola pada pemain PS Bima Sakti Lawata Mataram tahun 2008-2009 “.

F. Asumsi Penelitian
Asumsi adalah anggapan dasar (postulat) merupakan sesuatu yang diyakini kebenarannya oleh peneliti berpijak bagi peneliti dalam melaksanakan penelitian (Arikunto, 2002). Pendapat lain menyatakan asumsi adalah anggapan dasar atau postulat yang merupakan sebuah titik tolak pemikiran yang kebenaran diterima oleh peneliti.
Bedasarkan pendapat diatas penulis berasumsi sebagai berikut:
1. Asumsi teoritis
a. Keterampilan menggiring bola hanya dapat dilakukan oleh pemain yang memiliki keterampilan, yang diperoleh dari latihan yang teratur kontinyu.
b. Semakin lincah seorang pemain maka semakin terampil ia menggiring bola.
2. Asumsi Metodik
Penelitian ini dapat terlaksana karena didukung oleh:
a. Metode penentuan subjek/sampel.
b. Metode pengumpulan data
c. Metode analisa data.
3. Asumsi Pelaksanaan
Penelitian ini dapat dilaksanakan karena didukung oleh faktor – faktor:
a. Dapat dijangkau oleh peneliti baik dilihat dari segi waktu, tenaga, dan biaya.
b. Kelengkapan sarana dan prasarana pendukung penelitian.
c. Bersedianya dosen pembimbing untuk membimbing.


G. Ruang Lingkup Penelitian
Pada ruang lingkup penelitian ini akan diuraikan hal-hal yang mengenai: variabel, populasi atau subyek penelitian dan lokasi penelitian

1. Variabel penelitian, terdiri dari:
• Variabel Terikat : Menggiring bola
• Variabel bebas : Latihan lari zig-zag
2. Populasi/subjek penelitian
Populasi/subjek dalam pelaksanaan penelitian ini pemain sepak bola PS.Bima Sakti Lawata Mataram 2008/2009.
3. Lokasi Penelitian
Lapangan sepak bola Atletik lawata Mataram

H. Defenisi Operasional Variabel
Agar tidak terjadi salah pengertian mengenai istilah-istilah yang terkandung dalam judul tersebut di atas, dibawah ini penenulis menjelaskan arti serta maksud dari beberapa istilah secara operasional antara lain: (1) Pengaruh, (2) Latihan lari zig-zag, (3) dan Keterampilan menggiring bola.
1. Pengaruh
Penulis menarik kesimpulan bahwa pengaruh adalah dampak atau sebab atau akibat dari suatu bentuk keadaan yang menyebabkan terjadinya perubahan atau peningkatan prestasi.
2. Latihan Lari Zig – Zag.
Penulis menarik kesimpulan bahwa latihan lari zig – zag adalah suatu bentuk latihan yang dilakukan dengan cara berkelok–kelok dengan tanda yang telah diatur melewati rambu–rambu yang telah disiapkan.

3. Keterapilan menggiring bola
Keterampilan menggiring adalah suatu gerakan–gerakan lari mengunakan bagian kaki mendorong bola agar tergulir terus-menerus diatas tanah.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Dalam bab ini akan membahas secara berturut-turut (A). Pengaruh, (B). latihan, (C). Lari Zig-Zag, (D). Keterampilan Menggiring Bola.

A. PENGARUH
Mengenai pengertian dari pengaruh, kita dapat menarik kesimpulan bahwa pengaruh dapat diartikan sebagai suatu penyebab terjadinya suatu perubahan atau peningkatan, tergantung dari sudut mana orang menilainya, seperti perubahan psikologi pada manusia muncul antara lain sebagai akibat dari peruban fisik (Sarlito.1991). Perubahan fisik hampir selalu dibarengi dengan perubahan perilaku dan sikap. Sedangkan bila dilihat dari peningkatan prestasi suatu cabang olahraga, perubahan–perubahan ini dapat diketahui dengan melakukan bentuk latihan yang disesuaikan dengan kebutuhan apa yang menjadi tujuan latihan tersebut. Seperti latihan interval lari 50 m terhadap peningkatkan menggiring bola, pengaruh latihan push – up terhadap prestasi tolak peluru.
Dari uraian diatas maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa pengaruh adalah dampak atau sebab akibat dari suatu keadaan atau kegiatan yang menyebabkan terjadinya perubahan atau peningkatan prestasi menjadi lebih baik.



B. LATIHAN
Dalam upaya untuk meningkatkan kemampuan fisik ataupun keterampilan pada suatu cabang olahraga, sering kali orang sudah berlatih walaupun hanya melakukan kegiatan satu atau dua kali saja setiap minggu, hal ini disebabkan karena pengertian tentang pelatihan belum dipahami dengan benar. Oleh karena itu berikut ini akan diberikan uraian mengenai hal – hal yang berhubungan dengan pelatihan, yang terdiri dari : 1. Pengertian Latihan, 2. Aspek – aspek latihan, 3. Prinsip – prinsip latihan.
1. Pengertian Latihan
Mengenai pengertian dari latihan, ada beberapa ahli mengajukan pendapatnya, yaitu antara lain: Setiawan ( 1992 : 2 ) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan latihan adalah “ proses yang sistematis dari kerja fisik yang dilakukan secara berulang – ulang dengan setiap hari menambah jumlah beban pekerjaannya “. Harsono (1993) mengemukakan pendapatnya tentang latihan adalah “ suatu proses berlatih yang sistematis yang dilakukan secara berulang–ulang dan yang kian hari jumlah beban latihannya bertambah”.
Dari kedua pendapat diatas, terlihat bahwa ada 3 (tiga) yang perlu di pahami dalam pengertian tersebut, yaitu sistematis, berulang-ulang dan kian hari beban latihannya kian bertambah, ketiga hal tersebut dijelaskan sebagai berikut : yang di maksud dengan sistematis adalah latihan yang dilaksanakan secara teratur, terjadwal, dan berkesinambungan dari yang sederhana ke yang lebih kompleks. Berulang-ulang mempunyai arti bahwa gerakan-gerakan yang dilatih harus dilakukan secara berulang-ulang sehingga menjadi lebih otomatis dan reflektif dalam pelaksanaanya. Sedangkan yang di maksud dengan beban kian hari kian bertambah adalah bahwa secara berkala beban pelatihannya harus di tingkatkan, maka prestasi tidak dapat tercapai.
2. Aspek-Aspek Latihan
Dalam upaya meningkatkan prestasi ada beberapa aspek yang harus mendapat perhatian untuk di latih. Menurut para ahli, aspek tersebut adalah : a. Aspek Fisik, b. Aspek Tehnik, c. Aspek Taktik, dan d. Aspek Mental.
a. Aspek Fisik
Tujuan latihan fisik adalah mempersiapkan fisik untuk menghadapi tekanan pada pelatihan dan pertandingan. Beberapa unsure-unsur dari aspek fisik yang perlu mendapat pelatihan adalah daya tahan, kekuatan, kelincahan, ketepatan, kelenturan dan lain-lain. Sedangkan tujuan tes menggiring bola menghindari rintangan.
b. Aspek Tehnik
Tujuan latihan tehnik adalah untuk mempermahir penegasan keterampilan gerak dalam suatu cabang olahraga yang digeluti, seperti tehnik mengubah arah lari dengan cepat pada saat menggiring bola dalam permainan sepak bola dan lain-lain.
c. Aspek Taktik
Tujuan latihan taktik adalah untuk menambah dan mengembangkan kemampuan daya tafsir dan berfikir taktis atlit saat menghadapi perlombaan (menyerang dan bertahan).

d. Aspek Mental
Tujuan latihan mental adalah untuk megembangkan kedewasaan serta kemampuan emosional seperti semangat berlatih dan pertandingan, sikap pantang menyerang, percaya diri, kerja sama dan yang tidak kala penting mental juara.
3. Prinsip-Prinsip Latihan.
Prinsip-Prinsip latihan sangat penting bagi pelatih atau guru olahraga dalam upaya peningkatan kemampuan atlit antara lain :
a. Latiahan-latihan yang dilakukan hendaknya diulang-ulang.
Dengan pengulangan suatu gerakan yang dilakukan secara terus-menerus maka ahirnya gerakan tersebut akan menjadi gerakan otomatis hasilnya kita dapat melakukan suatu gerakan dengan cepat dan menggunakan tenaga yang sehemat mungkin.
b. Beban Latihan yang diberikan harus cukup berat
Dengan memberikan beban latihan yang cukup berat akan merangsang tubuh untuk beradaptasi dengan lingkuganya. Pemberian beban latihan harus berpegang pada prinsip beban lebih ( Overload principle) dimana melalui rangsangan ( stimulasi ) maksimal atau hamper maksimal dengan latihan yang kian hari kian meningkatdan kian bertambah bebannya, maka perubahan-perubahan dalam tubuh akan tercapai. Bentuk beban pelatihannya ada 2 (dua) macam yaitu : beban luar (Outer load) yaitu bentuk beban latihan yang volume, intensitas recovery, frekuensi, durasi, dan irama pelatihan. Beban dalam (inner Load) yaitu bentuk beban pelatihan fsikologis. Suharno HP (1993) dan bidang pembinaan prestasi koni pusat (1997) menjelaskan bentuk latihan beban sebagai berikut :
1. Volume adalah kualitas baban pelatihan yang dinyatakan dengan satuan jarak total waktu pelatihan, jumlah elemen pelatihan, jumlah set dan sebagainya.
2. Intensitas adalah kualitas beban pelatihan yang menunjukan kadar tingkat pengeluaran energy atlit dalam melakukan aktifitas fisiknya.
3. Recorvery adalah waktu yang digunakan untuk pemulihan tenagakembali antara satu elemen beban pelatihan berikutnya.
4. Repetisi adalah ulangan gerak beberapa kali atlit melakukan setiap kali giliran.
5. Frekuensi adalah berapa kali program pelatihan dilakukan setiap harinya setiap minggu.
6. Durasi adalah lama pelatihan dalam satu sesi pelatihan atau waktu total rangsangan motorik dengan beban pelatihan dalam satu unik pelatihan.
7. Irama adalah ritme atau tempo beban pelatihan yang berhubungan deangan tinggi rendahnya intesitas dan berat ringannya beban pelatihan dalam satu unik pelatihan.


c. Latihan yang diberikan harus meningkat
Pemberian beban latihan yang dilakukan secara bertahap yang kian hari meningkat jumlah pembebanannya akan memberikan epektifitas kemampuan fisik. Peningkatan beban latihan hendaknya disesuikan dengan tingkatan kemampuan atlit serta ditingkatkan setahap demi setahap. Sebab,bila suatu latihan yang diberi terlalu cepat dengan pemberian beban latihan yang ditingkatkan secara cepat pula maka akan menyebabkan terjadinya kelainan pada tubuh. Hal ini disebkan tubuh belum mampuh menerima perbuatan yang ditingkatkan secara cepat sehingga menyebabkan terjadinya cidera.

C. LARI ZIG-ZAG
1. Pengertian lari zig-zag
Menurut sajoto kelincahan atau agaliti adalah kemampuan seseorang dalam merubah arah, daalm posisi-posisi diarena tertentu (Sajoto, 1998).
Menurut pendapat diatas maka penulis menyimpulkan bahwa lari zig-zag adalah suatu macam bentuk latihan yang dilakukan dengan gerakan berkelok-kelok melewati rambu-rambu yang telah di siapkan, dengan tujuan untuk melatih kemampuan berubah arah dengan cepat. Bentuk latihan ini sangat sesuai dengan gerakan-gerakan menggiring bola dalam hampir setiap bentuk permainan terutama dalam permainan sepak bola.

2. Macam-macam lari zig-zag
Tujuan latihan lari zig-zag adalah untuk menguasai keterampilan lari, menghindar dari berbagai halangan baik orang maupun benda yang ada di sekeliling (saputra, 2002). Sesuai dengan tujuannya lari zig-zag dibedakan menjadi dua yaitu :
a. Latihan lari zig-zag untuk mengukur kelincahan seseorang
1. Melatih lari segi tiga dengan ukuran garis segitiga yang telah ditentukan.
2. Latihan lari bentuk bintang dengan ukuran garis berbentuk bintang yang telah di tentukan
b. Lataihan lari zig-zag untuk merubah arah gerak tubuh atau bagian tubuh.
1. Latihan lari angka delapan, berlari mengikuti angka delapan
2. Berlari dengan melewati rintangan, pada saat berlari akan berbentuk garis zig-zag

D. KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA
1. Pengertian Menggiring Bola
Pengertian menggiring bola dapat diuraikan beberapa pendapat para ahli sebagai berikut : menurut soekatamsi menggiring bola diartikan dengan gerakan-gerakan lari menggunakan bagian kaki mendorong bola agar bergulir terus-menerus di atas tanah. Menggiring bola hanya dilakukan pada saat-saat menguntungkan saja, yaitu pada saat bebas dari lawan, (Soekatamsi, 1992).
Dari pendapat di atas disimpulkan bahwa menggiring bola diartikan dengan gerakan-gerakan lari menggunakan kaki sambil mendorong bola agar terus-menerus bergulir diatas tanah.
2. Prinsip teknik menggiring bola :
a. Bola di dalam penguasaan pemain, bola selalu dengan kaki, badan pemain terletak antara bola dan lawan supaya tidak mudah direbut lawan bola selalu terkontrol.
b. Di depan pemain terdapat daerah kosong, bebas dari serangan lawan.
c. Bola digiring dengan kaki kanan atau kaki kiri tiap langkah kaki kanan atau kaki kiri mendorong bola ke depan, jadi bola didorong bukan ditendang irama langkah kaki.
d. Pada waktu menggiring bola pandangan mata tidak boleh selalu pada bola saja akan tetapi harus pula memperhatikan atau mengamati situasi sekitar atau posisi lawan maupun posisi teman.
e. Badang agak condong ke depan, gerakan tang bebas seperti pada waktu lari biasa.
3. Jenis-jenis menggiring bola
a. Menggiring bola dengan kura-kura kaki bagian luar.
b. Menggiring bola dengan kura-kura kaki bagian dalam.
c. Menggiring bola dengan punggung kaki.
4. Cara menggiring bola
a. Menggiring bola dengan kura-kura kaki bagian luar.
Posisi kaki yang digunakan untuk menggiring bola sesuai dengan kura-kura bagian luar, kaki diputar kedalam pada pergelangan kakinya kea rah kaki tumpuh, bola disentuh pada titik pusatnya dengan kura-kura kaki bagian luar.
Menggiring bola dengan kura-kura kaki bagian luar digunakan oleh pemain apabila pemain bergerak maju atau apabila lintasannya melengkung, dimana hal ini akan menyebabkan pemain dapat bergerak dengan cepat, posisi badan harus ditempatkan diantara bola dan lawan.
b. Menggiring bola dengan punggung kaki
Menggiring bola dengan punggung kaki dilakukan apabila pemain bergerak ke depan, kaki yang di gunakan untuk menggiring bola ditarik kebawah pada pergelangan kakinya. Usahakan agar bola tatap dekat dengan kaki dan disentuh dengan punggung kaki.
5. Kegunaan menggiring bola
a. Untuk melewati lawan
Untuk mencari kesempatan member umpan kepada teman dengan cepat.
b. Untuk menguasai dan menahan bola agar tetap dalam penguasaan, menyelamatkan bola apabila tidak dapat kemungkinan atau kesempatan untuk segera memberikan operan kepada teman.
6. Macam-macam latiahan menggiring bola
a. Menggiring bola antara tiang-tiang terpasang dan berliku-liku.
b. Menggiring bola dalam lingkaran.
c. Menggiring bola dengan menghadang oleh lawan.
d. Membawa bola dengan zig-zag atau berkelok-kelok.
e. Berlari sambil menggiring bola, memakai kiri dan kanan.
7. Keterampilan pemain dalam menggiring bola :
a. Kecepatan star pemain harus ditingkatkan karena menggiring bola tergantung pula kepada kecepatan star.
b. Kecepatan harus ditingkatkan agar pemain memiliki kecepatan menggiring bola.
c. Kecepatan pada waktu menggiring bola temponya harus berubah-ubah.
d. Menggiring bola harus kombinasikan dengan gerak tipu, terutama pada waktu melewati lawan.
e. Pada waktu menggiring bola, pandangan mata kita selalu melihat pada bola dan kondisi disekitar kita.
f. Harus memiliki kepercayaan diri-sendiri.

1 komentar:

  1. makasih artikelnya
    margahayuland

    blogs.unpas.ac.id/anisamaulina/2013/04/15/42-tahun-perjalanan-margahayuland/

    BalasHapus